Rabu, 15 Jun 2011

Ketika Dalam Kesedihan


Assalammualaikum. Acik ucapkan takziah. Yakinlah janji Allah tak pernah mungkir. Setiap musibah ada hikmah yang tersirt... InsyAllah yang pastinya disana kelak ada yang memberi kamu syafaat menanti kedatangan mu nak, ke syurga... Amin. Tabahkan Hati, kuatkan ketakwaan dan reda atas apa yang berlaku. InsyaAllah kamu akan diganti yang terbaik. Amin.

Pesanan Sms ini benar-benar membuatkan saya kelu dan kehilangan kata-kata. Sungguh...kata-kata dalam sms ini membuatkan saya benar-benar terharu. Sms dari rakan sepejabat yang saya panggil acik Yus ini benar-benar menyenth naluri wanita saya.  Ramai yang memberi ucapan takziah dan semangat kepada saya.  Semuanya saya simpan sebagai ingatan.  Terima kasih kerana memberi semangat yang hampir hilang ini.  Walaupun kelahiran pada kali ini saya mengelak dari berjumpa dengan ramai orang dan dari menerima kedatangan rakan-rakan, tapi bukan bermaksud saya melarikan diri tapi saya cuba untuk membina kekuatan diri.  Saya tak mahu kedatangan ramai akan membuatkan hati saya semakin sedih wala hakikatnya mereka yang datang hanyalah sekadar mahu menziarahi.  Saya tak nak setiap kali orang yang datang bertanya akan membuatkan saya semakin sukar untuk mendapatkan kekuatan disamping dengan keadaan diri yang belum pulih sepenuhnya selepas bersalin.  Sungguh, selepas kelahiran kali ini,  saya benar-benar terasa kehilangan.  Saya rasa kecewa yang teramat tambahan pula kelahiran kali ini saya dapat menatap dan memangku sendiri bayi saya.  Namun apapun kini, saya redha. Saya pasrah dengan segalanya.  Ujian Allah ini saya terima dengan positif.  Saya telah dapat membina kembali keyakinan diri yang hampir hilang.. Terima kasih semua.  Kepada keluarga yang sentiasa memberi sokongan, keluarga mentua, dan suami tersayang.  Juga Haziq yang tak banyak kerenah dan selalu tolong ibu..


Buat teman baik saya Kak Liza dan Rinna...terima kasih kerana hantar kita ke hospital. Walaupun masa tuh masing-masing tengah sibuk kat Office. Terima kasih tunggu kita sampai kemalam terutama kak Liza dikala Bakhtiar sedang sibuk menguruskan jenazah bayi kami.  Segala jasa akan dikenang selamanya.  sayang korang.


Dan petikan ini saya dapat dari pembacaan saya daripada blog eramuslim.com  sebagai renungan bersama

Suatu ketika Nabi saw melewati seorang wanita yang sedang menangis di kuburan lalu Nabi bersabda,”Bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah.” Wanita itu berkata,”Engkau mengatakan itu kepadaku karena engkau tidak mendapatkan musibah seperti musibah yang aku dapatkan (ini) sehingga engkau tidak mengetahuinya.” Setelah itu ada yang mengatakan kepada wanita itu,’Sesungguhnya orang itu adalah Nabi.’ Maka wanita itu itu pun mengejar hingga ke rumah Nabi saw dan dia tidak mendapatkan para penjaga lalu wanita itu mengatakan,”Aku tidak mengenalimu.’ Nabi bersabda,”Sesungguhnya sabar adalah pada awal pertama kali.” (Muttafaq Alaihi)
Adapun diantara kelebihan dan balasan yang akan Allah berikan kepada para orang tua yang mengalami hal seperti diatas adalah :
1. Dibangunkan sebuah rumah pujian di surga Allah swt :
Dari Abu Musa bahwa Rasulullah saw bersabda,”Apabila anak seorang hamba meninggal dunia maka Allah berfirman kepada para malaikat-Nya,”Apakah engkau telah menggenggam anak dari hamba-Ku itu?’ Para malaikat menjawab,’Ya.’ Allah berfirman,”Apa yang dikatakan hamba-Ku itu?’ Para malaikat menjawab,’Segala puji bagi-Mu dan dia mengucapkan istirja’ (inna lillahi wa inna ilaihi roji’un, pen). Lalu Allah berfirman,’Bangunkan baginya sebuah rumah di surga dan namakanlah rumah itu dengan nama ‘rumah pujian’” (HR. at Tirmidzi)
2. Dibalas dengan surga
Dari Abu Hurairoh berkata,”Rasulullah saw bersabda,’Allah swt berfirman,’Tidaklah seorang hamba-Ku yang beriman mendapatkan suatu pahala apabila Aku genggam orang yang dikasihinya dari penduduk dunia kemudian dia rela dengannya kecuali dia (akan mendapatkan surga).” (HR. Bukhori)
Dari Anas berkata,”Rasulullah saw bersabda,’Tidaklah seorang muslim ditinggal mati tiga orang anaknya yang belum baligh kecuali Allah akan memasukkannya kedalam surga dikarenakan kasih sayangnya kepada mereka.” (Muttafaq Alaihi)
3. Menjadi penghalang bagi orang tuanya dari api neraka
Dari Abu Said al Khudriy berkata,”Seorang wanita pernah menemui Rasulullah saw dan berkata,’Wahai Rasulullah saw kaum lelaki mendapatkan (pelajaran) haditsmu maka jadikanlah satu harimu untuk kami bisa mendatangimu dan belajar kepadamu dari apa-apa yang telah Allah ajarkan kepadamu. Nabi bersabda,”Berkumpullah kalian pada hari ini dan itu.’
Para wanita kemudian berkumpul dan Nabi saw pun mendatangi mereka dan mengajarkan apa-apa yang diajarkan Allah kepadanya saw kemudian beliau saw bersabda,”Tidaklah seorang wanita diantara kalian yang telah memberikan tiga anaknya (meninggal) kecuali mereka semua akan menjadi penghalang baginya dari neraka.’ Lalu seorang wanita berkata,’Bagaimana dengan dua orang anak.?’ Nabi bersabda,’Termasuk juga dua orang anak.” (Muttafaq Alaih)
Ummu Salamah binti Milhan adalah istri dari Abu Thalhah yang didoakan Rasul saw ketika Abu Thalhah mengeluhkan tentang apa yang dilakukan istrinya itu. Rasul pun bersabda,”Semoga Allah memberkahimu pada malam kalian berdua.” Kemudian Ummu Salamah hamil—ini adalah balasan di dunia—dan melahirkan Abdullah. Seorang dari Anshar berkata,”aku menyaksikan sembilan anak seluruhnya menghafal Al Qur’an dan semuanya itu adalah anak-anaknya Abdullah.
Sedangkan balasan di akherat bahwa Ummu Salamah adalah diantara orang yang dimimpikan Nabi saw dan didengar suaranya di surga sebagaimana sabdanya saw,”Aku memasuki surga dan aku mendengar langkah-langkah kaki dihadapanku.’ Lalu aku bertanya,’(suara) apa itu’ dijawab,’al Ghumaidha’ binti Milhan (Ummu Salamah, pen).” (HR. Muslim)
Wallahu A’lam





Tiada ulasan:

Catat Ulasan